Jumat, 30 Mei 2014

Publikasi Bahasa Indonesia - PROLOG.

Hai, di sini Rania Hendradwiputri. Oke, baru kali ini aku menyebutkan nama asliku di blog tercintaku ini. Ehem, ehem. Berhubung ini adalah tugas sekolah, aku mencoba untuk sedikit lebih jaim santun, tidak apa-apa, ya? Yah, sedikit meleset dengan kesanku yang blak-blakan selama menulis entri di sini, sih.

Baiklah. Tidak perlu berbasa-basi lagi.
Kali ini, aku akan membagikan berbagai hasil pembelajaranku (dan teman-teman sekelas, X IPA 2) selama menjadi murid kelas 10 di SMAN 65 Jakarta Barat. Dalam rangka pelaksanaan Kurikulum 2013, ini adalah salah satu kewajiban kami sebagai murid untuk mempublikasikan hasil belajar kami dalam pelajaran Bahasa Indonesia selama kurang lebih setahun di SMA.
Bab-bab yang kupelajari diantaranya adalah Teks Anekdot, Teks Eksposisi, Teks Hasil Observasi, Teks Prosedur Kompleks, dan Teks Negosiasi.
Guru Bahasa Indonesiaku, Ibu Siti Zulaeha, atau boleh kita singkat Bu Zuzu (sebenarnya Bu Juju, tapi aku lebih suka memanggilnya Bu Zuzu), memilih blog sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil pembelajaran kami. Ya, kuakui aku senang bukan kepalang (secara ini dia blogku, dan aku tidak perlu susah payah membuatnya lagi) dan merespon dengan tawa setan err, maksudku... tawa bangga yang terlalu bangga, sampai-sampai salah satu temanku bilang, "Sumpah, kaget banget gue, elu ketawa melengking banget!".
Yah, anggap saja itulah kelebihanku abaikan saja, itu sudah salah satu sifat aneh seorang Rania.

Aku sengaja menulis prolog ini supaya kalian tidak bosan. Aku akan berusaha menyajikan seluruh hasil pembelajaranku dengan penuh warna salah, maksudku dengan menyenangkan, supaya kalian bisa mengubah jalan pikir kalian kalau Bahasa Indonesia itu sebenarnya menyenangkan! Ya, aku adalah salah satu di antara 36 murid X IPA 2 yang menyukai pelajaran ini (atau malah satu-satunya?), dimana kedua sahabatku di kelas justru sangat berlawanan denganku. Oh, ayolah. Aku tidak suka Matematika. Dan mereka suka pelajaran yang selalu membuatku sekarat gara-gara levelnya yang terlalu susah itu?!
Eww, rasanya aku mau muntah. Bahasa Indonesia lebih menarik daripada Matematika, tahu! Ups, malah jadi sesi curhat.
Oke, aku bukannya ingin mendominasi kalian agar lebih menyukai Bahasa Indonesia daripada Matematika, lho. Aku ingin membuktikan kepada siapapun yang membaca blog ini, Bahasa Indonesia itu tidak selamanya membosankan seperti yang kalian deskripsikan selama ini.
Bahasa kita, bahasa Indonesia!



Jum'at, 30 Mei 2014.

Rania Hendradwiputri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar